eL-Mutt@ FM 94,20 MHz)
Ikuti
dan dengarkan kajian kitab Syarh HIKAM oleh ibnu 'athoillah
assakandari, di asuh Oleh KHM Jamaluddin Ahmad, Pengasuh PP Al-Muhibbin
Bahrul 'Ulum, Tambakberas Jombang, Tiap Hari Ba'da Subuh hingga
selesai.. di 94,2 FM atau..
untuk luar kota/luar negeri klik http://elmuttafm.blogspot.com/
pengguna blackbarry, Android atau ipad ............klik Winamp, tapin radio dll, kemudian masukkan URL http://i.klikhost.net:8666
Minggu, 08 Desember 2013
Jumat, 12 Juli 2013
Kamis, 09 Mei 2013
AGENDA LIVE EVENT SYIAR ISLAM
eL-Mutt@ FM
- SELASA, 07 MEI 2013 JAM 19.30 WIB
PENGAJIAN UMUM
DALAM RANGKAMEMPERINGATI ISRA’ MI’RAJ NABI MUHAMMAD SAW
DI MASJID
AT-TAQWA REWIN
PEMBICARA KH.
AGUS ALI MASYHURI/ GUS ALI DARI SIDOARJO
DI HADIRI
BUPATI SIDOARJO, H SYAIFULILLAH, SH.M.Hum
- AHAD, 12 MEI 2013 JAM 19.30 WIB
PENGAJIAN UMUMDALAM
RANGKA MEMPERINGATI ISRA MI’RAJ NABI MUHAMMAD
SAW
DI MUSHOLLA
PERUM MENTARI TB REJO
PEMBICARA KH
DRS HUSEIN RIFA’I DARI SIDOARJO
- SABTU 18 MEI 2013
PENGAJUIAN
UMUM DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA’ MI’RAJ NABI MUHAMMAD SAW
JAM 19.30 WIB
DI MUSHOLLA BAITURRAHMAN RUNGKUT KIDUL
JAM 21 30 WIB
DI MASJID DA’WATUL FALAH RUNGKUT MENANGGAL
PEMBICARA KH.
ANWAR ZAHID DARI BOJONEGORO
- AHAD 19 MEI 2013 JAM 19.30
PENGAJIAN UMUM
DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA’ MI’RAJ NABI MUHAMMAD SAW
DAN HAUL
SESEPUH DESA TB SARI DI MASJID AL-MUSTAQIM TB SARI WARU SIDOARJO,
PEMBICARA DR. KH.
MUSTOFA BISRI DARI REMBANG
- JUM’AT, 24 MEI 2013 MULAI JAM 21.00 WIB
PAGELARAN
WAYANG KULIT DALAM RANGKA HARLAH NU KE 90 DAN KONFERWIL JATIM
BERSAMA KI
ENTHUS SUSMONO LAKON “ KETEMUNYA JAMUS KALIMOSODO”
DI PENDOPO
DELTA WIBAWA SIDOARJO
- SENIN 27 MEI 2013 JAM 19.00 WIB
ISTIGHOTSAH
DAN GEBYAR SHOLAWAT BERSAMA HABIB SYEH ABD QODIR ASSEGAF DALAM RANGKA HARLAH NU
KE 90 DAN PRA KONFERWIL JATIM
DI GOR
SIDOARJO
- JUM’AT 31 MEI 19.30 WIB
PENGAJIAN UMUM
DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA’ MI’RAJ NABI MUHAMMAD SAW
DI MASJID
THOLABUDDIN RUNGKUT UTARA
PEMBICARA
PROF. DR. KH MARZUKI MUSTAMAR, M.Ag DARI BATU MALANG
- KAMIS 06 JUNI 2013 JAM 19.30
PENGAJIAN UMUM
DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA’ MI;RAJ NABI MUHAMMAD SAW
DAN GEBYAR
SEJUTA SHOLAWAT
DI PONPES
AS’SYAFI’IYAH TAMBAK SUMUR
PEMBICARA
HABIB JAMAL BIN TOHA AL BAAGIL DARI MALANG
- AHAD 30 JUNI 2013 JAM 07.30
KHOTAMAN DAN
WISUDA PGPQ DAN PG MADIN AT-TARTIL KE 15
DI GEDUNG
KBIH, ROHMATUL UMMAH AN NADIAH
PEMBICARA
PROF. DR. KH MARZUKI MUSTAMAR, M.Ag DARI BATU MALANG
Selasa, 26 Maret 2013
RADIO STREAMING eL-Mutt@ FM
Untuk memudahkan Jamaah pendengar yang
berada di luar kota, dan juga untuk memudahkan pendengar dari luar kota
untuk bergabung On Air serta Interaktif Keagamaan,kami menyediakan
fasilitas Radio Streaming eL-Mutt@ FM agar jama'ah tetap bisa mendengarkan acara dimana saja.
Cara Mendengarkan Radio Streaming:
a. Komputer, Laptop, Netbook
Buka website http://www.elmuttafm.blogspot.com anda akan dapat langsung mendengarkan siaran Radio kami
b. Handphone BlackBerry
Pada perangkat blackberry buka aplikasi web browser atau audio player, lalu ketik:
http://i.klikhost.net:8666 kemudian pilih "open"
http://i.klikhost.net:8666 kemudian pilih "open"
c. Handphone Android
Untuk mendengarkan Radio Streaming eL-Mutt@ FM melalui android, seperti misalnya Samsung Galaxy (GSM/CDMA) dll, caranya sangat mudah.
Ada banyak aplikasi untuk memutar radio streaming di Android. Salah satunya yaitu A Online Radio.
Ikuti langkah-langkah berikut :
- Unduh aplikasi “A Online Radio1″ di android market di (https://play.google.com/store/apps/details?id=com.leadapps.android.radio.ncp&hl=en)
- Install aplikasi A Online Radio1 nya
- Buka di browser android, ketikkan : http://i.klikhost.net:8666 (tanpa spasi).
- Akan muncul tampilan kecil (pop up) kemudian pilih “AOR | Browser“.
- Maka akan muncul aplikasi A Online Radio. Tunggu sebentar untuk buffering. Dan Radio eL-Mutt@ FM bisa terdengar di Android.
d. Nux Radio
Nux Radio adalah aplikasi Radio Streaming yang menyediakan streaming
dari berbagai stasiun radio termasuk Radio eL-Mutt@ FM.
Aplikasi Nux Radio tersedia untuk BB, Android, PC & Iphone, install
aplikasi nux radio disini http://bb.radiointernetindonesia.com
Setelah menginstal Nux Radio, search radio lalu ketik Radio eL-Mutt@ FM
Selasa, 05 Maret 2013
Benarkah Doa Orang yang Hidup
Tidak Sampai Pada Mayit
Sebagian diantara ummat Islam yang mengklaim dirinya paling Islam menyatakan bahwa mengirim pahala atau doa kepada orang yang telah meninggal tidak akan pernah bisa sampai. Ketika ditanya tentang dasar yang mereka pakai sebagai landasan pernyataan mereka, maka mereka akan menjawab bahwa pernyataan mereka itu berdasarakan Firman Allah:
“(Yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya”. (QS. An-Najm; 38-39)
Ayat yang senada juga terdapat pada surat Al-An’am;164, Al-Isro’;15, Fathir;18, dan Az-Zumar; 7. Serta berdasarkan sabda Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang berasal dari sahabat Abu Hurairah:
إذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ
إلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ،
أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Apabila seorang manusia meninggal maka terputus amalnya kecuali
yang tiga hal, sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shaleh
yang mendoakannya.”Benarkah ayat dan hadits di atas bermakna
sempit seperti yang diyakini oleh mereka yang menyatakan bahwa kiriman
pahala atau doa dari orang lain tidak akan pernah sampai kepada orang
yang telah meninggal?Jika ayat tersebut dipahami sesempit itu maka
bagaimana dengan sabda Nabi Muhammad yang berbunyi:
يَجِيءُ الرَّجُلُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ
الْحَسَنَاتِ بِمَا يَظُنُّ أَنَّهُ يَنْجُو بِهَا، فَلا يَزَالُ رَجُلٌ
يَجِيءُ قَدْ ظَلَمَهُ بِمَظْلَمَةٍ، فَيُؤْخَذُ مِنْ حَسَنَاتِهِ
فَيُعْطَى الْمَظْلُومُ حَتَّى لا يَبْقَى لَهُ حَسَنَةٌ، ثُمَّ يَجِيءُ
مَنْ يَطْلُبُهُ، وَلَمْ يَبْقَ مِنْ حَسَنَاتِهِ شَيْءٌ، فَيُؤْخَذُ مِنْ
سَيِّئَاتِ الْمَظْلُومِ، فَيُوضَعُ عَلَى سَيِّئَاتِهِ (رواه الحاكم
والطبراني)
“Pada hari kiamat datang seorang lelaki dengan
kebaikan-kebaikannya yang dikira akan mampu menyelamatkannya. Namun
ternyata lelaki itu adalah orang yang suka berbuat dhalim.
Kebaikan-kebaikan itu diambil dan diberikan kepada orang yang didhalimi
sampai dia tidak memiliki kabaikan sedikitpun. Kemudian datang orang
lain yang didhalimi lagi tetapi dia sudah tidak memiliki kebaikan maka
diambilllah kejelakan orang yang didhalimi yang lalu diberikan
kepadanya”. (HR. Hakim dan Thabrani)Dan masih banyak hadits lain yang menerangkan pemindahan kebaikan dan kejelekan kepada orang lain, seperti orang yang menfitnah, menggunjing dan lain sebagainya.
Sedangkan yang berkaitan dengan hadits Muslim di atas, Imam Nawawi dalam “Syarh”nya menyebutkan bahwa para ulama mengatakan: ”Makna hadits itu adalah amal orang yang meninggal terputus dengan kematiannya dan terputuslah jawaban baginya kecuali tiga hal karena dirinya yang menjadi sebab itu semua.
Sesungguhnya anak merupakan hasil dari usahanya demikian pula ilmu yang ditinggalkannya dari pengajaran atau karya-karyanya serta sedekah jariyah adalah wakaf.”
Imam Nawawi juga menyebutkan bahwa hadits itu menjelaskan bahwa doa pahalanya akan sampai kepada si mayit, demikian pula sedekah, keduanya adalah perkara yang telah disepakati oleh para ulama. (Shahih Muslim bi Syarhin Nawawi juz XI juz 122 – 123)
Jadi ternyata ayat tersebut menceritakan tentang orang yang tidak pernah melakukan apa-apa lantas ada kesalahan pemberian pahala dan pelimpahan dosa orang lain. Karena hal itu tidak akan mungkin terjadi.
Atau kalau ingin lebih fair lagi, justru hadits Muslim tersebut menerangkan sampainya kiriman pahala orang lain kepada orang yang telah meninggal, karena di dalamnya terdapat amal jariyah dan ilmu yang bermanfaat. Adakah amal jariyah yang tidak dikirimkan oleh orang lain? Apakah orang yang telah meninggal dapat mengamalkan ilmunya? Jawabannya adalah amal jariyah dan ilmu manfaat yang dimaksud adalah yang dilakukan oleh orang lain setelah dia (orang yang beramal dan mengajarkan ilmu) telah meninggal dunia.
Ulama terkemuka kalangan anti tahlil, yakni Ibnu Taimiyah, justru memberi bantahan yang keras kepada para pengikutnya sendiri atas penggunaan dalil ayat ini:
وَمَنِ احْتَجَّ عَلَى ذَلِكَ بِقَوْلِهِ
تَعَالَى وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلاَّ مَا سَعَى فَحُجَّتُهُ
دَاحِضَةٌ (اَيْ بَاطِلَةٌ) فَإِنَّهُ قَدْ ثَبَتَ بِالنَّصِّ
وَاْلإِجْمَاعِ أَنَّهُ يَنْتَفِعُ بِالدُّعَاءِ لَهُ وَاْلاِسْتِغْفَارِ
وَالصَّدَقَةِ وَالْعِتْقِ وَغَيْرِ ذَلِكَ (المسائل والأجوبة لابن تيمية
1\132)
“Orang yang berhujjah tidak sampainya pahala dengan firman
Allah: “Dan bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh selain apa
yang telah diusahakannya” (An-Najm;39), maka hujjahnya salah fatal.
Sebab telah dijelaskan dalam nash dan Ijma Ulama bahwa mayit menerima
manfaat dengan doa kepadanya, memintakan ampunan, sedekah, memerdekakan
budak dan sebagainya”. (al-Masail wa al-Ajwibah, Ibnu Taymiyyah, I/132)Atau bagaimanakah cara mereka memahami hadits:
مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً
حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ
بِهَا وَلَا يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِي
الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ
مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلَا يَنْقُصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ
شَيْءٌ (رواه المسلم وأحمد والطبراني والبيهقي وابن ماجة وابن حبان)
“Barangsiapa mengajarkan kebaikan dalam
Islam lalu orang yang diajari melakukannya maka dia mendapatkan pahala
seperti pahala orang yang melaksanakan dengan tanpa berkurang
sedikitpun. Dan barangsiapa mengajarkan kejelekan dalam Islam lalu
orang yang diajari melakukannya maka dia mendapatkan dosa seperti dosa
orang yang melaksanakan dengan tanpa berkurang sedikitpun.” (HR. Muslim, Ahmad, Thabrani, Baihaqi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban)
Untuk lebih jelasnya bahwa kiriman pahala
atau doa kepada orang yang telah meninggal bisa sampai, banyak sekali
landasan yang ada, baik dari Al Quran maupun Hadits. Diantaranya
adalah:
Firman Allah I:
وَالَّذِينَ جَاؤُوا مِن بَعْدِهِمْ
يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا
بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ آمَنُوا
رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
“Dan orang-orang yang datang sesudah
mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri
ampunlah kami dan Saudara-saudara kami yang Telah beriman lebih dulu
dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami
terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau
Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hasyr : 10)
Di dalam doa tasyahud juga disebutkan:
السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ
وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ
اللهِ الصَّالِحِينَ (متفق عليه)
“Semoga kesejahteraan bagimu wahai Nabi
juga rahmat dan berkah Allah. Semoga kesejahteraan juga kepada kami
dan hamba-hamba Allah yang shaleh” Sesungguhnya apabila dia mengatakan
hal itu maka akan mengenai setiap hamba yang shaleh di langit dan
bumi.” (HR. Bukhari Muslim)
Juga disyariatkannya doa seorang muslim
untuk kaum muslimin yang telah meninggal apabila dia melintasi
pemakaman, sebagaimana didalam hadits Buraidah berkata, ”Rasulullah ﷺ
mengajari mereka apabila keluar menuju pemakaman hendaklah mengatakan:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ
مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ
لَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَةَ
“Semoga kesejahteraan bagi kalian wahai
para penghuni kubur dari kalangan mukminin dan muslimin. Dan
sesungguhnya kami insya Allah akan menyusul. Aku meminta kepada Allah
keselamatan buat kami dan kalian.” (HR. Muslim)
Hadits senada dengan redaksi yang berbeda
juga banyak dijumpai pada kitab hadits yang lain.Demikian pula doa untuk
mayit ketika menshalatinya, didalam hadits Abu Hurairoh berkata,”Aku
mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: “Apabila kalian menshalati seorang mayit maka ikhlaskanlah doamu untuknya.” (HR. Abu Dawud)
Langganan:
Postingan (Atom)